Mobil sedan mewah Tio sudah berhenti tepat di depan teras rumah Icha. Sosok Papa Icha semakin terlihat sangar dan garang. Tio melirik ke arah Icha yang terlihat cemas dnegan menggigit bibir bawahnya. "Jangan takut Cha. Kita hadapi bersama," bisik Tio menenangkan Icha. Icha menoleh ke arah io lalu tersenyum dan mengangguk. Walaupun kata -kata itu sempat membuat Icha tenang. Tetap saja, ia cemas. Tio tidak pernah tahu bagaimana sikap sang Papa padanya. Walaupun Icha anak perempuan, Papa Icha berani berkata kasar hingga nama anggota kebun binatang juga tersembur dari bibinya yang teba dan berkumis. Sungguh sangat menyeramkan sekali. "Iya," jawab Icha singkat. Jantungnya sudah berdegup tak karuan. Icha turun dari mobil. Begitu juga denagn Tio yang secara jantan juga turun dari mobilnya unu