Tio terdiam. Ia sama sekali tak bicara. Pikirannya kacau sekali Ingin rasanya marah dan berteriak sekeras mungkin. Tangannya mengepal erat tanda bahwa ia sedang menahan emosinya yang sempat memuncak karena mendengar pengakuan Icha. Tio harus sabar menghadapi masalahnya. "Kamu mau?" tanya Tio pelan. Icha menggelengkan kepalanya di d**a Tio membuat debaran hati Tio sedikit melemah. "Aku maunya sama kamu," ucap Icha jujur. Tio kembali terdiam. ia tidak memiliki solusi apa -apa. "Anak sahabat Papa kamu, kaya?" tanya Tio menyelidik. Icha mengangguk kecil. Ia tidak mungkin berbohong pada Tio. Jujur adalah sikap yang selalu dijunjung tinggi dalam hubungan mereka selama ini. "Dia kaya sekali. Papa selalu terobsebsi ntuk menjadi kaya raya. Padahal kekayaan bukan cara untuk mmebuat kita baha