Setelah kelahiran Julian, kehidupan Bagas dan Maya berpusat pada bayi kecil mereka. Malam-malam panjang mereka kini diisi dengan suara tangis Julian yang minta s**u atau ingin digendong. Keintiman di antara mereka seakan tergeser oleh peran baru sebagai orang tua. Namun, setelah beberapa bulan berlalu, Maya mulai merasa lebih nyaman dengan perubahan dalam hidupnya. Tubuhnya memang masih dalam tahap pemulihan, tetapi hatinya mulai rindu akan sentuhan Bagas. Begitu pula dengan Bagas—ia merindukan istrinya, tetapi tak ingin terburu-buru. Suatu malam, setelah Julian tertidur nyenyak di boksnya, Maya dan Bagas akhirnya bisa berbagi waktu hanya berdua. Awal Malam yang Tenang Maya selesai menyusui Julian, lalu meletakkannya perlahan ke boks. Ia menarik napas lega, memastikan putranya benar-be