70

1237 Kata

Pagi itu, cahaya matahari menyelinap melalui celah tirai kamar mereka. Julian Sagita, bayi mungil yang kini menjadi pusat dunia Bagas dan Maya, sedang merengek pelan di dalam boksnya. Bagas yang baru saja bangun langsung menoleh dan tersenyum melihat putranya mulai bergerak-gerak. Ia segera bangkit dari tempat tidur dan menunduk di sisi boks. "Selamat pagi, Nak! Udah bangun, ya?" Julian membuka matanya yang bulat, lalu mengeluarkan suara menggemaskan. Bagas mengangkatnya dengan hati-hati, lalu mencium pipi chubby-nya. "Papa yang gendong dulu, ya. Mama masih tidur." Maya menggeliat pelan di tempat tidur dan tersenyum melihat pemandangan itu. "Julian pagi-pagi udah cari Papa, ya?" Bagas tertawa kecil. "Iyalah, kan aku favoritnya," ucapnya bangga. Maya terkekeh. "Favorit karena Papa seri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN