"Pergi kamu, Gas! Atau aku akan teriak keras agarsemua orang datang kesini?!" ucap Maya dengan suara lantang dan tegas. Raut wajahnay begitu memerah karena marah. Maya benar -benar kecewa dengan sikap Bagas yang sok jadi pahlaan kesiangan. Menikahinya secara siri hanya untuk mendapatkan tubuhnya saja. Brengs3k memang! "May ... Aku jelasi dulu. Aku dipaksa Pak Tua itu untuk menikah, May. Ini bukan keinginanku," ucap Bagas dengan cepat untuk membela diri. "Cukup Gas! Jangan buat aku semakin muak lihat kamu. Wajah kamu yang sok polos ternyata membuat banyak sekali kekecewaan buat aku. Aku selama ini percaya sama kamu, Gas! Sangat percaya sekali. Sampai aku rela berikan semuanya. Aku pikir kamu berbeda dengan lelaki lainnya. Ternyata? Kamu sama saja!" ucap Maya dengan suara bergetar. "Maya