“Oke, aku mengerti sekarang,” jawab Arga dengan menghembuskan napasnya, dia melirik ke lilin kecil yang menerangi kegelapan di ruangan ini sebelum akhirnya kembali bertanya sesuatu pada Jiola. “Sepertinya kau memiliki ketakutan yang berlebihan melihat orang lain disiksa hingga mati di depan matamu, aku tidak menyangka kau punya rasa takut mengingat kau telah membunuh Para Saura di tempat sebelumnya.” Sindir Arga dengan mengungkit-ungkit kejadian sebelumnya agar Jiola bisa mengingatnya kembali, sebab dia merasa aneh pada orang yang takut melihat orang lain disiksa hingga tewas tapi dia sendiri sudah melakukan pembunuhan pada orang lain. Bukankah itu tidak masuk akal. Seharusnya jika Jiola memang sosok orang yang penakut, pastinya dia tidak punya keberanian untuk membunuh dan menghabisi ny