"Semalam lo ke mana lagi?" Lysa berjalan mengikuti Kay ke arah kelasnya. "...lo enggak langsung pulang ke rumah lo kan?" Melirik ke arah sekitar, terutama pada bangku sigadis yang semalam ia peluk. Kay menoleh dan menarik napas pelan. "Gue langsung pulang, nyokap gak stabil lagi." Lysa terdiam, namun tatapannya menyiratkan kalau ia sama sekali tidak percaya pada apa yang laki-laki itu katakan. "Lo jangan bohong sama gue?" Kay menautkan ke dua alisnya, "Gue bohong apa?" Lysa mendengus, perlahan ia mengeluarkan ponsel yang berada di dalam saku rok-nya. "Gue punya sesuatu buat lo." Sebuah rekaman yang diperlihatkan berhasil membuat Kay terdiam dengan tatapan menyerah. "Lo samperin dia! Dan lo bantuin dia! Lo jangan pernah mikir, kalau gue ini bodoh, kalau gue ini enggak tahu akal bulus