"Kak Arjuna kan tinggi. Gue susah rebut bolanya!" "Lo ngerek kaya bocah aja. Kapan mau maennya?" Hanya bisa mendengus tatkala Arjuna menguasai permainan. Walau memang susah karena perbedaan tinggi itu, Kayla tetap berusaha dan mengejarnya. Sesekali ia curang dengan menarik dasinya Arjuna yang ditanggapi dengan gelengan gemas dan usapan dikepalanya. "Sekarang gue tahu siapa yang licik!" Menepis tangan lancang yang berada di kepala, Kayla merenggut kesal, "Kak Arjunanya ketinggian! Sekali-sekali ngalah!" Tidak menghiraukan wajah kesal itu. Arjuna hanya bisa terkekeh dengan juluran lidah amat menyebalkan. Melewati Kayla dengan santai, tapi cukup membuat si gadis kesal karena detik berikutnya laki-laki itu berhasil mencetak poin. "Kalah!" membalikan ibu jarinya kebawah, Arjuna menjulurk