"Aku bisa jelaskan Gio." Resya berjalan mendekati pria itu dan meraih lengannya. Gio masih berdiri dengan tenang, sembari menunggu yang akan mereka katakan. "Gio ini gak seperti yang kamu lihat." Rio beralih ingin menjelaskan semua, alis Lelaki itu bertaut. "Memangnya, apa? Kalian berpelukan sebagai pertanda perpisahan kan?" terang Gio, Resya dan Rio saling menatap satu sama lain dan mengangguk. "Ya, Rio merasa bersalah karena telah menyakitiku setiap saat dan saat perpisahan ini ia meminta maaf." paling tidak malam ini ia harus mengarang sebuah cerita agar Gio percaya padanya. Gio menepuk pundak saudaranya. "Aku senang, akhirnya kamu sadar juga." Rio hanya meringis, meski begitu ia cukup lega karena Gio tak berpikir buruk padanya. Resya yang berdiri disamping kekasihnya itu terse