Malam-malam begini saat Reyea tengah sibuk mengurusi bisnisnya ponsel itu terus berdering, jelas-jelas menganggu kesibukannya. Wanita itu dengan geram, meraih ponsel yang tergeletak diatas meja kerjanya, tak jauh dari dirinya.
Matanya melotot dengan sempurna, saat melihat nama si pemanggil. Si Jack itu, agaknya tak pernah putus asa untuk mendekatinya. Atau apakah Jack memang yang tak pernah paham bahwa semua itu adalah bentuk penolakan dari dirinya. Ia kesal di kursinya, ada banyak pilihan salah satunya mengabaikan panggilan pria itu, tapi Reyea paham betul bagaimana akhirnya jika ia memilih mengabaikan panggilan dari pria narsis itu.
"Hallo." suara pria tersebut begitu nyaring, membuat wanita yang tengah memegang bolpoin bergidik tak suka.
"Apa? Kenapa sih kamu selalu menghubungiku?"
