"Sepertinya, aku juga ingin ke toilet sebentar." izin Resya, Gio menatap Resya dan hendak mengantarkan tetapi Tio lebih dulu menginterupsi "Kamu ini seperti ekor saja, biarkan pacarmu pergi sendiri, dia juga butuh bernapas." terang Tio, Resya hanya tersenyum tipis Gio meringis sedangkan yang lain geleng-geleng kepala melihat sikap Gio terhadap kekasihnya yang begitu posesif. "Ya sudah, kalau begitu hati-hati." katanya, Resya mengangguk dan berjalan perlahan. Ia memegangi dadanya sekilas, takut jika tujuannya akan gagal. Untung saja Gio tak jadi ikut, sehingga ia bisa berbicara lebih leluasa dengan Rio. Dan, saat ia berjalan menuju toilet, Rio nampak kembali mereka berpapasan tetapi kali ini lelaki itu sama sekali tak menyapanya itu membuat dugaan Resya makin benar. Al hasil, perempuan i