Membuka pintu kamar yang beberapa kali di ketuk. Ia terkejut dengan siapa yang berdiri di dahapan. Pikir Resya, lelaki ini tak peduli, dan memilih memejamkan mata namun tetapi Gio datang dan masuk lalu menutup pintu dan memeluknya. Membuat perasaan Resya yang sedang tak baik-baik saja semakin tidak karuan. Wanita itu menangis sejadi-jadinya dalam dekapan, Gio mencoba memahami segala yang kekasihnya rasakan. Ini memang kesalahannya telah melakukan hal tanpa pikir panjang, meskipun ia akan bertanggung jawab tetap saja Resya pasti akan merasa bersalah. "Ssst, tenanglah aku disini." Gio mengelus puncak rambut pacarnya dengan penuh sayang. Walaupun ia sedikit kesal dengan Resya tetap saja rasa bersalah dan kepeduliannya lebih besar. "Aku hanya ingin kamu mengerti Gio." isak Resya, Gio terdi