Melampiaskan penat dengan menikmati suasana yang ada, untung saja Ana dengan baik hati ingin menemaninya menyeruput kopi panas bersama. "Bagaimana? Apa kamu suka dengan suasananya?" Tanya Ana, Gio mengangguk suasana yang modern dan anak muda sekali tentu saja Gio sendiri tidak akan menolaknya. "Omong-omong terima kasih ya, sudah mau menemaniku." Ana tersenyum dan mengangguk, lalu menyeruput kopi yang mulai menghangat. "Tidak masalah, lagi pula kamu juga butuh di temani bukan?" Gio meringis, sejenak ia akan melupakan Resya terlebih dahulu. Karena terlalu berpikir keras juga akan membuat perasaanya tak baik-baik saja, lagi pula wanita itu lebih membela saudaranya sendiri. Entahlah sebenarnya mereka berdua memiliki hubungan seperti apa? Tiba-tiba ponsel Ana berdering, wanita itu memin