Gio masih terdiam, membuat Resya semakin tak sabar menunggu kata selanjutnya. Akankah Gio meninggalkannya hanya demi bisnisnya itu? Melupakan janji-janji yang sudah di buat? "Gio, apakah ini adalah hal yang sulit bagimu? Apakah kamu tidak bisa menentukan dengan cepat?" geramnya, Gio menatap wajah Resya dengan sendu. Ia bingung tapi keduanya adalah prioritas. "Tunggu sayang, kamu jangan takut. Aku tetap akan bertanggung jawab tapi aku sudah menandatangani kontrak itu." Resya marah, wajahnya memerah ia benar-benar tak paham lagi dengan pemikiran Gio. Ia sekarang tengah berbadan dua tentu pasti membutuhkan kasih sayang yang lebih, dan sekarang Gio akan meninggalkannya selama hampir dua tahun lamanya? "Apa kamu tega? Jadi kamu tega, biarkan aku sendiri mengurus anak mu ini?" murkanya, na