180. Berbohong

1524 Kata

"Sya, aku pulang duluan ya? Nanti malam aku kerumah mu." pamit Wendy, Resya sendiri tak dapat melarang sahabatnya itu sebab sejak pulang sekolah Wendy mengorbankan waktu santainya hanya untuk membantu dirinya. Bagaimana pun juga walau Tante Melody pergi ia tetap harus mengurus dan membuka kedai ini, sayang sekali jika tutup penghasilan satu hari saja lumayan bisa menjadi uang jajan Resya selama dua Minggu. "Ya sudah kalau begitu, hati-hati di jalan ya?" katanya, Wendy mengangguk gadis itu menaiki sepedanya. Entahlah hingga detik ini pun, kedua orang tua Resya tak berniat untuk mengganti akomodasi putrinya. Padahal kebanyakan anak remaja di sekolah yang orangtuanya berada pasti menaiki sepeda motor atau paling tidak mobil, namun Resya bersyukur memiliki teman yang tak sombong dan bahkan a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN