52. Nasi goreng

1101 Kata

Tukk..tuk..tukk.. Suara ketukan meja masih terdengar, ada dua orang anak muda yang tengah menunggu kedatangan seseorang. Hampir lima belas menit dari waktu perjanjian, tapi tak sedikitpun mereka melihat batang hidung lelaki itu. Geram sudah pasti, nasi goreng yang awalnya panas perlahan-lahan mulai dingin berlawanan dengan udara. Bedebah memang Rio itu, entahlah ia sengaja ingin mengerjai Resya dan Gio atau sedang dilanda kemacetan tetapi anak gadis itu sudah sangat lapar..dan sekarang harus menunggu Rio. "Gio, sepertinya saudara kembarmu itu sengaja ingin membunuhku." kesalnya, Gio hanya meringis. Ya, kadang-kadang memang Rio itu sangat jahil. "Kalau begitu, kamu boleh menyantap nasi gorengnya terlebih dahulu." Gio juga tak tega melihat Resya yang sudah sangat kelaparan, toh tujuan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN