Perasaannya berkecamuk, ia kalut dan bingung. Tentu saja masih kecewa dengan apa yang telah mereka lakukan. Bukannya gadis itu tak paham, hanya saja bisakah ia berperilaku egois sedikit saja? Ia sudah muak dengan perlakuan orang dewasa yang selalu meninggalkan janji. Dan bodohnya ia yang selalu menerima janji-janji palsu itu. "Kenapa tidak kamu angkat?" melihat sikap Resya yang mengabaikan panggilan masuk membuat Gio penasaran. "Ada banyak pertimbangan." jawabnya, membuat alis tebal Gio bertaut. "Memangnya siapa?" nampaknya lelaki itu benar-benar penasaran dengan seseorang yang menghubungi temannya tersebut. Resya sedikit kesal, perasaannya sedang tak baik-baik saja kali ini. Ditambah dengan Gio yang banyak tanya, ah sudahlah.. gadis itu memilih diam mengabaikan dua oranh tersebut.