102. Rujuk?

1135 Kata

Tangis kadang adalah awal dalam kebahagiaan. Mereka mengatakan setelah mendung muncul pelangi. Namun, lain halnya dengan Reyea. Hingga detik ini pelangi itu tak kunjung datang, alih-alih pelangi Reyea justru membutuhkan matahari untuk menerangi kesedihan dalam hidupnya. Kendati demikian, rasa syukur haruslah ia terapkan dalam kehidupan. Merasa cukup melihat obrolan mereka dari kejauhan Reyea pun menghampiri keduanya. Dua pria yang seolah baru sadar bahwa ada satu wanita yang sejak tadi seharusnya bergabung bersamanya. "Ya ampun Ma, lama banget di toilet." celetuk putranya. Reyea tersenyum tipis "Mama hanya sedang menelfon pihak manager nak, ada pekerjaan yang harus diselesaikan." sahutnya berbohong. Rio berdecak. "Saat momen seperti ini pun' mama masih memikirkan pekerjaan. Ada baikny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN