Mungkin bagi pria dewasa itu, Rio hanyalah anak remaja yang tengah mencari jati diri. Sehingga dengan mudahnya Heru Santoso membatalkan pertemuan mereka, andai saja Heru tahu bahwa ia juga berperan penting atas beberapa bisnis yang lelaki itu punya. Rio memang masih muda, tetapi didalam keluarganya jiwa bisnis mendarah daging. Ia hanya bisa tersenyum meremehkan, dan akan melihat apa yang akan terjadi nanti.
"Katakan saja kepada Heru Santoso itu, bahwa perusahaannya akan terancam." terang Rio masih terlihat tenang, sedang tangan kanannya mengangguk mengikuti arahan. Walau dalam hatinya, ia benar-benar kesal. Menyempatkan waktu untuk ke Bali, dengan mengabaikan pendidikannya tetapi hanya sejauh ini perkembangan informasi yang ia cari. Rio sendiri tak bisa bermain sesuka hati, dan mentang-m
