130. Terngiang

1046 Kata

Kalimat demi kalimat itu menghujam pikirannya, semenjak mengobrol dengan pak Erick ketakutan demi ketakutan melanda. Bukannya dalam mode ketenangan Resya justru was-was, takut jika apa yang pak Erick katakan ada benarnya. Sebab kerap kali nasehat-nasehat orang dewasa itu adalah petunjuk yang benar. Ia melipat kedua tangan di atas meja, lalu membenamkan wajahnya disana sembari menunggu guru datang. Wendy yang berada disampingnya menaikkan satu alisnya melihat perubahan Resya yang tak berdasar. "Kamu kenapa sih?" "Enggak apa-apa." suaranya teredam. Wendy memegang pundak Resya mencoba memahami sahabatnya itu. "Karena pelajaran matematika tadi ya? Memang sih rumit tapi Ibu Mastura sudah menjelaskan dengan baik kok." Celotehnya, Resya semakin membenamkan wajahnya dan menghela napas panj

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN