135. Erick cemburu

1208 Kata

Malam-malam begini, sepi sekali rasanya hanya berada dirumah. Erick pun hendak menghabiskannya di kedai sembari menikmati udara luar. Meskipun kadang angin malam sudah tidak cocok lagi bagi dirinya yang sudah paruh baya. Ia keluar dari dalam rumah, tak lupa menutup pintu. Kebetulan sekali, pak Wayan tengah duduk di teras rumahnya sembari menyeruput kopi hitam yang asapnya masih mengepul. "Pak, mau kemana?" Nampaknya beliau melihat Erick yang memakai jaket kulit dengan celana bahan, rambut klimis dan sedikit wangi. Erick tersenyum. "Mau cari angin malam pak, bosen dirumah." "Angin malam atau ketemu sama pacar pak?" cibir pak Wayan, Erick terkekeh mendengarnya. Bagi dirinya sudah tidak ada waktu untuk bersenang-senang lagi, dan ia juga tak percaya jika masih ada wanita yang menyukai d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN