119. Belum berani

1069 Kata

Suasana kedai cukup ramai, dan sayang sekali hanya ia dan pegawai yang ada di kedai. Kebetulan Tante Melody sedang menemani Om Rendy meeting dengan rekan kerja dan al hasil yang mengurus kedai adalah dirinya. Resya mencoba fokus untuk menyeduh capuccino yang Gio pesan, untuk kali ini ia akan membuatkan yang spesial. Sebenarnya pikirannya pagi ini sedang berkecamuk, hanya saja ia bersikap seolah tak terjadi apa-apa saat mengobrol dengan Rio. Ya, apalagi jika bukan karena masalah testpack itu. Sampai hari ini, ia belum berani memakai alat itu, padahal dini hari Resya sudah menyimpan air seninya di wadah kecil dan hanya perlu untuk memakai alatnya. Ada banyak hal yang bersarang di otaknya, bercabang-cabang. Rasa takut yang tak berkesudahan. "Hayo sedang memikirkan apa?" tiba-tiba Gio data

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN