Ketukan di meja kayu begitu terdengar, tak terhitung banyaknya. Menguap untuk yang ketiga kali, Gio benar-benar dilanda bosan. Di kafe yang tak jauh dari pantai Sanur mereka menunggu kedatangan Papanya yang mengatakan akan datang lebih cepat dari jam yang telah di sepakati. Rio dan Gio bahkan hampir lupa jika beliau memang suka ingkar janji. "Jadi apa kita akan menunggu sampai sore?" kesal Gio, sebenarnya sudah satu jam yang lalu ia ingin pergi, bukankah lebih baik menemui Resya ketimbang menunggu yang tak pasti? Namun, saudara kembarnya justru memaksa untuk lebih sabar karena akan ada kejutan katanya. Dan betapa lucunya ini, ia menunggu sesuatu hal hanya untuk sebuah kejutan? Oh astaga apa selama ini hidupnya tidak pernah mendapat kejutan? Sehingga rela menghabiskan waktunya selama satu