Air dingin yang mengguyur tubuh membuatnya terasa segar. Namun ia tidak ingin mandi lama-lama, siapa tahu Devin akan segera pulang. Devin yang telah membuka kaos dengan tubuh dipenuhi keringat telah duduk di tepi ranjang ketika Kamalia keluar kamar mandi. Dengan gugup dan tergesa-gesa Kamalia melangkah ke ruang pakaian sambil memegang handuk di dadanya. Namun sambaran cepat Devin meraih tubuh itu hingga jatuh dalam dekapannya. Mereka saling berpandangan. Kamalia tersadar dan berusaha melepaskan diri. "Lepaskan, aku akan menyiapkan bajumu. Hari ini kamu mau ke kota, 'kan?" "Bercinta sepagi ini tidak akan membuatku terlambat, Lia." Kamalia pasrah, karena tidak mungkin ia akan berontak seperti hendak diperkosa. Dev itu suaminya. Ya, mungkin dengan cara melayani, ia bisa membalas segala