"Kamu sama siapa?" tanya Eva setelah Kamalia masuk lewat pintu samping yang langsung ke dapur. "Ada yang nganter, Mbak." Kamalia duduk di kursi kayu sebelah Kakaknya. Eva tidak bisa melihat ke sebelah utara, karena pintu dapur menghadap ke timur. "Kok sepi, Ibu dan Bapak kemana, Mbak?" "Masih di sawah. Mungkin sebentar lagi pulang. Mas Ragil juga langsung ke Bimbel." "Aku enggak bisa lama, Mbak. Langsung saja, Mbak mau cerita apa?" "Tentang Dev. Mbak takut dia cuman mau mempermainkan kamu saja. Mbak banyak salah sama dia." Eva menarik napas panjang, lantas memegangi perutnya yang sedang hamil empat bulan. Matanya berkaca-kaca. "Dulu, Dev sering mengirim uang buat Mbak. Waktu itu dia masih kuliah. Jujur yang kita pakai untuk keperluan sehari-hari waktu itu adalah uang darinya. Hing