Dev 2

1009 Kata

Devin melangkah cepat ke halaman. Imelda yang berdiri di samping mobilnya segera berlari dan memeluknya. Wanita itu terisak di pundak Devin. "Ayo, masuk. Tidak enak dilihat orang." Wanita itu diajak duduk di sofa. Matanya sembab, sepertinya telah menangis sejak dalam perjalanan tadi. "Tenangkan diri dulu dan ceritakan ada apa?" Imelda menarik napas dalam-dalam, kemudian diam sebentar. "Susah banget ngelupain kamu. Dua bulan ini aku gagal," kata wanita itu sambil menunjukkan senyum getir. "Jangan begini, kita teman, 'kan?" Imelda mengangguk. "Ya, tapi aku teman yang enggak tahu diri. Mencintaimu diam-diam dan sakit hati diam-diam." Devin tersenyum. "Aku pernah cerita padamu, 'kan? Aku juga pernah patah hati. Terlalu dalam karena aku begitu mendamba karena telah dijanjikan harapan.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN