Kamalia bergegas turun ke dapur. Membakar empat keping roti, mengolesinya dengan margarin, dan memasukkan ke dalam bekas makan. "Apa Tuan tidak sarapan, Lia?" tanya Sumi yang menghampirinya. "Tidak. Dia buru-buru mau pergi. Tolong ambilkan tumbler, biar kubikinkan teh untuk dibawa." Sumi menuju rak kaca, mengambil apa yang diminta Kamalia. Devin yang sudah rapi dengan celana dan kaos polo warna putih turun dan mendekati Kamalia. Tangan kanannya masih sibuk memakaikan jam tangan sport di lengan kirinya. "Sini aku pakaikan." Kamalia meletakkan tumbler warna hitam yang telah diisi teh. Kemudian memakaikan jam tangan suaminya. "Aku bawain teh hangat juga," kata Kamalia sambil memasukkan tumbler dan bekas isi roti ke dalam paper bag. "Terima kasih. Besok siang aku sudah pulang." Kamal