"Kenapa ponselnya dibiarkan habis baterai? Bikin kepikiran saja," tanya Devin pelan. "Iya, kelupaan tadi mau nge-charge." Kamalia segera berdiri dan meraih ponselnya. Membuka pesan masuk. Kemudian ia memandang ke arah Devin. Semua pesannya sudah terbaca semua. "Kenapa Willy masih sering mengirim pesan?" tanya Dev mendekat. "Hanya kadang-kadang saja, tanya kabar." "Mas tak suka," ucap Dev tegas. Kamalia memandang suaminya. Iya, Dev boleh bilang tidak suka. Tapi apa dirinya juga boleh bilang tidak suka ketika melarang pria itu kerja sama dengan Imelda, yang hanya sekedar teman. Bukan mantan seperti dirinya dan Willy. "Bagaimana jika Mas mengganti nomermu?" "Iya, enggak apa-apa," jawab Kamalia pelan dan keberatan sambil meletakkan ponsel di meja. Padahal dalam hati ia ingin sekali ta