"Istrinya tadi minta nomer telepon tapi tidak kukasih." Devin tidak menjawab. Diam sejenak. "Menyesal ya karena telah menolong orang tadi?" "Kalau bukan karenamu aku tidak akan menolongnya." Kamalia memandang tajam Devin. "Kamu belum tahu siapa mereka." "Siapa?" "Orang-orang yang telah menghancurkan hidup Mbak Mita." "Maksudnya? Mantan suami Mbak Mita?" "Tentu Mbok Darmi ataupun Sumi pasti sudah cerita." Kamalia mengangguk pelan. Gadis itu jadi serba salah. Seandainya dia yang ada di posisi Devin, pasti juga akan merasakan perasaan yang sama. "Maaf, tapi apa salahnya sudah membantu." "Ya, tak salah bagi orang sebaik kamu. Tapi kulakukan itu tadi daripada dibilang pria tidak punya hati oleh calon istriku sendiri." Mereka saling pandang, mata Devin menunjukkan kecewa yang teram