Feby dan Aslan melambai pada Thea yang baru saja meninggalkan cafe. Feby menggandeng Aslan untuk berjalan bergandengan bersama sampai ke rumah. Aslan terlihat bahagia karena dia jarang melihat dunia luar. "Aslan, apa kau tidak lelah? Bagaimana kalau kita naik taksi saja?" Ajak Feby, wanita itu takut jika putranya kelelahan, karena bagaimanapun Aslan mungkin tidak biasa. "Tidak, Ma. Aku mau berjalan seperti ini ..." rengek Aslan. "Baiklah, tapi jika kau lelah katakan pada Mama, kita akan melanjutkan dengan naik taksi." Feby kembali berjalan bersama Aslan sepanjang jalan wanita itu menceritakan banyak hal, memori tempat-tempat yang mereka lewati di masa kecil Feby. Walau tidak begitu banyak kenangan manis, tapi dia memiliki setidaknya beberapa untuk di kenang. *** Edgar terdiam sambil