Pagi itu Aslan termenung, dia merasa bosan terlebih tadi dia baru saja menerima telepon dari Feby, jika wanita itu tidak bisa membawa dia jalan-jalan karena ada pekerjaan dan syuting yang harus wanita itu lakukan. Sedangkan dirinya sudah amat sangat kesepian. Suara mobil Edgar datang membuat Aslan bersemangat anak lelaki itu langsung berlari menghampiri Edgar yang baru saja keluar. "Ayah ..." "Ada apa, Sayang?" Tanya Edgar yang langsung menggendong anak itu, tapi hanya sesaat sebelum meletakkan kembali Aslan dan berjalan masuk. "Ayah ... Bagaimana jika kita pergi jalan-jalan?" Tawar Aslan dengan wajah penuh harap. "Tidak bisa, Sayang ... Lagi pula kau ada janji dengan Mamamu bukan?" "Tapi, mama tidak jadi ... Dia ada pekerjaan." Anak itu terlihat sedih. "Maaf, ayah sedang ada urusan