Bab 40 : Velocia Rey?

2288 Kata

Thea menghela nafasnya, wanita itu menatap jauh ke depan, memandang beberapa luas netra dapat melihat apa yang ada di depannya. Wajah wanita berkerut karena sedang mencoba menahan tangisnya yang sudah ingin meledak, air matanya terasa perih. Tapi untuk apa air mata ini? Cinta? Kehilangan? Atau untuk dirinya? Thea bukanlah batu. Yang sebenarnya adalah hati wanita itu membatu, perlakuan dingin Edwin sudah membuat dirinya membeku. Namun, saat ini apa yang dia lakukan adalah demi mereka berdua entah dirinya atau Edwin hanyalah dua orang yang terikat karena paksaan kedua keluarga, tidak di antara mereka di berikan hak menentukan, tapi untuk cinta yang Thea rasakan ia sadar bahwa itu pilihannya sendiri, tidak bisa menyalahkan Edwin karena tidak mencintainya. Di sisi lain Edwin dalam rasa ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN