Levin melangkah mundur, ia terlihat kebingungan begitu juga Feby. Lelaki itu merasa wajahnya seolah begitu frustasi dan Feby yang melihat itu tentu bertanya-tanya mengapa Levin bersikap seperti ini. Levin merutuki dirinya mengapa dia malam memikirkan Velo di saat seperti ini? Ia bahkan menganggap wanita itu adalah Velo, Levin semakin kacau lelaki itu memilih untuk pamit pergi, tapi Feby menahannya karena merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan lelaki itu. "Tetap di sini ..." Tahan Feby. "Maaf, aku harus pergi." "Levin ... Katakan sebenarnya ada apa denganmu?" "Kumohon, Feby. Biarkan aku pergi." "Levin ..." Lirih Feby. Lelaki ini seperti dua pribadi, berubah-ubah sesuai yang dia mau tanpa memperdulikan Feby dan perasaannya. Levin menunduk, lelaki itu menarik nafasnya panjang. Dia