31. Sikap Yang Aneh

1300 Kata

Ting! Pintu lift terbuka. Kami berdua keluar dengan aku yang memilih mengikuti dari belakang. Tak berani berjalan bersisihan meski antara lift dengan tempat yang kami tuju tidak seberapa jauh jaraknya. Tuan Bumi masuk ke dalam ruang pribadinya. Aku sebenarnya ragu untuk mengikuti beliau masuk, sibuk berpikir buat apa Tuan Bumi membawaku ke sini lagi. Dan kenapa tiba-tiba saja Tuan Bumi muncul di hadapanku tengah malam begini. "Sha, kenapa masih di situ. Cepet masuk dan tutup kembali pintunya," titah Tuan Bumi membuatku semakin kebingungan saja. "Tapi, Tuan. Saya masih harus bekerja. Nanti saya di cariin bagaimana?" Alasan yang masuk akal aku lontarkan. Malam ini aku memang kerja lembur untuk menggantikan salah satu partner kerjaku yang sedang sakit. Bukankah sebagai teman kita harus sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN