Berada di dalam lift hanya berdua tidak jadi soal bagiku. Yang aku pikir sekarang adalah bagaimana ketika nanti jika kami bertemu dengan banyak orang dan lebih parahnya adalah para karyawan. Mungkin Tuan Bumi mengetahui keresehanku, sehingga sesaat setelah pintu lift terbuka, beliau menyuruhku keluar terlebih dahulu. "Tuan Bumi. Saya ke loker dulu ambil tas. Tuan Bumi silahkan pulang duluan saja. Nanti kita bertemu di rumah." Setelah berkata demikian, buru-buru aku pergi meninggalkan beliau. Tak mengindahkan lagi kesopanan atau biar saja jika Tuan Bumi memarahiku nanti. Selesai dengan mengambil tas juga absen di mesin check lock, hal yang setiap karyawan harus lakukan ketika datang dan akan pulang dari hotel. Keluar melewati pintu khusus karyawan, berjalan cepat meninggalkan hotel. Kupi