"Mom, kapan aku akan punya adik?" Pertanyaan Danu membuatku tersedak makanan yang sedang kukunyah. "Minum, Sayang." Untung saja Mas Bumi sigap meraih gelas berisi air mineral. Diberikan padaku yang langsung aku minum hingga setengah isinya. "Sorry, Mom. Pertanyaanku terlalu sensitif, ya?" Danu merasa bersalah. Kulirik Mas Bumi. Namun, pria itu justru sok tidak tahu akan hal sensitif yang menjadi tanya putranya itu. "Tidak apa," jawabku agar Danu tak lagi merasa bersalah padaku. Kami bertiga melanjutkan acara sarapan yang diselingi obrolan antara Mas Bumi dengan Danu, putranya. "Berapa lama kamu di Bali?" tanya Mas Bumi pada Danu. "Mungkin satu mingguan lah, Dad." "Mau bantuin Daddy di hotel?" "Enggaklah. Aku kan mau liburan di sini." "Okay ... tapi ... Daddy tidak janji bisa sel