Tiga bulan kemudian, "Selamat pagi Daddy! Selamat pagi Mommy! Selamat pagi babymoon!" Suara teriakan Danu yang baru saja memasuki rumah terdengar olehku. Aku tergopoh-gopoh pergi ke ruang depan. Benar saja. Anak sambungku itu dengan satu buah koper besar di tangan kanannya, melangkah memasuki rumah. "Danu! Kamu datang juga akhirnya. Mommy pikir baru nanti siang kamu datang." Aku menyambutnya dengan penuh kebahagiaan. "Mommy, I miss You." Koper Danu letakkan begitu saja, lalu dengan sigap ia peluk tubuhku. Ya, sedekat itulah hubungan kami. Sudah tidak canggung meski hanya sekedar berpelukan. Mas Bumi yang datang dengan menggendong Bulan, menggelengkan kepala melihat tingkah putranya. "Danu. Lepasin Mommy-mu. Jika kamu memeluknya erat begitu ... mommy susah bernapas nanti." Danu meng