POV BUMI Menunggu satu bulan itu ternyata berat. Hampir setiap hari aku selalu terbayang-bayang wajah Alisha juga Bulan yang sudah mulai pintar berceloteh. Selama satu bulan ini aku hanya bisa berkomunikasi dengan anak istriku melalui video call. Dan siang ini dengan tekad bulat kuputuskan untuk berangkat ke rumah mertua tanpa memberi tahu Alisha. Demi ingin bertemu dengan anak istriku, aku sanggup melakukan apapun. Termasuk nekat pergi seorang diri. Mak Sah yang kuminta untuk menyiapkan segala perlengkapan yang aku butuhkan. "Tuan Bumi, hati-hati di jalan. Sampaikan salam saya untuk keluarga Alisha." "Baiklah, Mak Sah. Saya berangkat dulu." Aku masuk ke dalam mobil, lalu menjalankannya menuju bandara. Ya, aku akan menaiki pesawat untuk dapat sampai di pulau jawa. Selanjutnya, mungkin