"Ayo yang cepet jalannya, Phil," gerutu Gea pada putranya yang ogah-ogahan mengikutinya. Bocah lelaki yang baru berusia tujuh tahun itu berdecak seraya menekuk wajahnya tidak suka. "Ngapain juga kita harus ke sini, Mami!" protesnya. "Makan siang, Phil! Bukannya tadi Mami sudah katakan padamu." "Kita bisa makan siang di rumah hanya berdua, Mami!" Gea mencebik. "Ish, nggak boleh gitu lah, Phil. Kasihan papimu makan siang sendiri." "Kan ada Tante Gatra. Minta saja sama Tante Gatra buat nemenin Papi makan." Giliran mata Gea yang mendelik. "Enak aja. Mami yang nggak ngizinin papi makan bersama wanita lain. Sudah jangan banyak protes. Buruan." Bahkan Gea melangkah mendahului Philo yang masih keberatan lantaran sepulang menjemput dari sekolah, maminya malah langsung membawa ke kantor papin