"Phil ... Philo!" teriak Gea mencari-cari sosok bocah tampan yang merupakan anak lelakinya bersama Gery. Bryan Filano Ganesha. Atau yang akrab disapa Philo dalam kesehariannya. Hanya teman dan guru di sekolahnya saja yang memanggil putra tunggal Gea itu dengan sebutan nama depan, Bryan. Namun, yang dipanggil-panggil namanya tidak menyahuti. Gea sudah hampir hilang kesabaran, ketika menangkap sepasang sandal milik putranya yang berada di bawah pohon mangga yang tumbuh lebat di belakang rumah mewahnya. Iya, siapa lagi jika bukan ulah Gea yang menanam beberapa jenis pohon buah di belakang rumah yang cukup luas. Ada pohon durian, jambu, mangga, kelengkeng dan rambutan. Sengaja Gea menanam pohon-pohon tersebut selain karena dia suka saja saat melihat buah-buahan bergelantungan di atas pohon,