Sudah seminggu Gendis cuti. Gea merasa kesepian sekali karena biasanya ada sahabatnya itu yang menemani. Gaston pun sama, berpamitan akan balik ke Amrik esok hari. Makin bad mood saja suasana hati Gea. Ditambah ketika jam makan siang hampir tiba seperti ini, Gea akan merasa sendirian. Yang biasa ke kantin bareng Gendis, sekarang dia harus nyari gandengan lagi. Seperti Gatra misalnya. Meninggalkan meja kerjanya, berjalan gontai keluar dari dalam ruangan berniat untuk pergi ke kantin. "Mbak Gea!" Panggilan Gama, memutar kepala Gea ke belakang. "Mau ke mana?" Gama lanjut bertanya. "Ke kantin. Mau makan." "Pantes wajahnya lesu begitu. Sudah lapar ternyata," kekeh Gama yang merasa lucu dengan wajah masam kakak iparnya. "Lesu bukan karena lapar. Tapi karena malas nggak ada teman. Gendi