"Nggak mau mempersilahkan kami masuk, Tabitha?" tanya Mas Dewa dengan alisnya yang naik sebelah. "Eh... Silahkan masuk." Tubuhku bergesar sedikit agar Alisha dan suaminya itu bisa masuk ke rumahku. "Alisha sama Mas Dewa mau minum apa?" tanyaku ketika melewati ruang tamu. "Nggak perlu repot, Bi. Rumah kami hanya sepuluh langkah dari rumahmu kok," jelasnya. Oh, ternyata mobil SUV hitam itu adalah milik Mas Dewa. "Oh, kalau gitu aku ke dalam dulu, ya. Bersih-bersih," katanya dengan cengiran lebar. Malu sih sebenarnya, baru bangun dengan mata belekan tapi sudah menerima tamu. "Silahkan," balas Mas Dewa dengan senyumnya. Aku berjalan pelan menuju kamarku dengan berbagai skenario yang sudah terlintas di kepalaku. Bagaimana Alisha dan Mas Dewa bisa sampai di tempat ini? Jangan-jangan mereka