"Sayang." Lirih Ashar merengek sembari menghentakkan kakinya ke lantai, mirip sekali dengan anak balita yang merajuk karena sang Mama tidak mau membelikannya koin di kasir mini market agar ia dapat bermain mobil-mobilan yang biasanya disediakan di teras tempat perbelanjaan itu "MAGRIB!” geram Vita tak habis pikir. Kelakuan suaminya ini benar-benar menguras jiwa. "Ashar, Vita! koreksi Ashar membuat Vita menghembuskan nafasnya satu kali dengan kencang agar suaminya itu dapat mendengar bukti kejengkelan dirinya. Vita menatap Ashar tajam, sebelum akhirnya ia yang mengalah dengan melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar mereka. "Iya Sayang, Mas Magrib yang pergi. Kamu di dalem kamar aja. Vita, jangan ngambek dong. Mas yang keluar Sayang!” teriak Ashar panik. Braakk... Bukannya tubuh i