38

1121 Kata

“Anak ganteng, ganteng-ganteng. Cucunya Oma..” Ashar menyipitkan matanya, sedari tadi Mamanya terus menimang si kecil dengan pujian yang sama. Mungkinkah di dalam perut mamanya ada alat rekam sehingga wanita itu tidak merasakan lelah? Ashar jadi curiga sekarang. Jangan-jangan yang membuat sang mama banyak ulah sekarang ini dikarenakan alat-alat dari masa depan yang mamanya curi. Sudah sinting ia rupanya.. Otak cerdasnya mulai konslet lagi. Memang berhadapan dengan wanita yang melahirkannya membutuhkan banyak sekali asupan tenaga ekstra. Ada saja hal yang membuat kepalanya menjadi lebih kritis dikarenakan tingkah ajaib wanita itu. “Mas kok geleng-geleng gitu?! Mabok?!” ‘Ini lagi satu!’ batin Ashar gemas. Jika bukan istri, Ashar tukar tambah secepatnya. Semakin lama berkumpul dengan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN