Ashar bergerak gelisah di atas ranjangnya. Entah mengapa rasanya Ia ingin sekali turun ke lantai satu dan melihat kondisi terkini sang istri. Lagipula sudah tengah malam, kenapa Vita tidak juga naik ke lantai dua untuk tidur di kamar mereka. "Apa jangan-jangan, dia marah eh?!" "Harusnya Gue yang marah, ngapa jadi dia!" gerutu Ashar sembari membolak-balikkan tubuhnya, seperti ikan yang sedang dibakar agar matang di kedua sisinya. Tok... Tok... "Ashar.." Ashar mengeram mendengar panggilan dan ketukan pintu. Ini Mamanya pasti mau marahin dia karena biarin Vita tidur di ruang keluarga. Istrinya itu benar-benar deh, batin Ashar. "Apa sih Mah?" tanya Ashar ketika membuka pintu dan berhadapan dengan sang mama. "Nih susunya Vita, bangunin istri kamu suruh minum s**u dulu. Belum minum s*