BAB 134 - Mau Papa ~ Galen

1865 Kata

“Berkali-kali Om bilang, kalau ada yang nakal itu balas ... bukannya menangis, anak laki-laki itu tidak boleh cengeng, paham kamu, Arga?” Suara Zeron tegas, namun ada nada frustrasi yang terselip. Pria itu duduk di sisi ranjang, menatap tajam Arga yang terus menunduk, bibir kecilnya melengkung ke bawah, seolah meratapi apa yang terjadi tadi sore di playground. Pipinya masih tampak sedikit memerah, dan matanya berkaca-kaca menahan sisa tangis. Sedari dulu, Arga selalu sama, lembut, sedikit penakut, dan selalu terlihat lemah ketika berhadapan dengan konflik. Dalam hati, Zeron mengumpat, merasa kesal karena sikap penakut Arga benar-benar mirip Ethan, papanya. Sebuah kemiripan yang ironis dan menyebalkan. Seratus delapan puluh derajat berbeda dengan Zeron yang sedari dulu memang cukup

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN