Pagi menjelang, sinar matahari menyusup lembut melalui celah tirai kamar. Udara masih terasa sejuk dan aroma samar dari embun pagi menyeruak bersama semilir angin yang berhasil menyusup dari ventilasi. Dengan gerakan malas, Sonya menggeliat kecil di atas ranjang. Kelopak matanya mulai terbuka perlahan, membiarkan cahaya masuk dan menyadarkannya dari tidur yang cukup pulas. Dia sempat mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya benar-benar sadar. Namun, begitu kesadarannya terkumpul sepenuhnya, mata indah Sonya langsung mencari dan mendapati sesuatu yang berbeda. "Loh?" Zeron tak ada di sisi ranjang. Tempat di sebelahnya sudah dingin, bantal tak lagi berbekas, seolah Zeron telah pergi sejak beberapa waktu lalu. Dahi Sonya mengerut pelan, tangannya meraba pelan ke sisi kosong itu, hanya