BAB 42 - Mandi/Dimandiin?

1446 Kata

Sonya menutup pintu kamar mandi dan bersandar di baliknya. Jantung wanita itu berdebar hebat, telapak tangannya bahkan terasa dingin. Beberapa kali dia mengusap d**a, mencoba menenangkan diri, tapi degup itu justru makin tak karu-karuan. "Salahku kenapa juga pakai dicari," gumam Sonya pelan, dan penuh rasa sesal. Dia menatap pantulan dirinya di cermin kecil di atas wastafel. Pipi merah, mata panik, dan napas yang masih tersengal-sengal. Gugupnya tidak kira-kira. Padahal, yang tadi cuma olahraga dan harusnya biasa aja. Entah kenapa kehadiran Zeron sebagai pelatih justru membuat Sonya segitunya Cukup lama Sonya berdiam, bahkan tidak benar-benar menggunakan toilet tersebut sebagainya yang Dian ucapkan pada Zeron. Hal itu terjadi karena memang dia hanya butuh tempat aman untuk bersembu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN