BAB 150 - Pahlawan Mama ~

1938 Kata

Sejenak terdiam, Sonya tak segera menjawab pertanyaan sang putra yang benar-benar di luar dugaannya. Harapan Sonya bahwa Galen tidak mengetahui apa yang mereka lakukan di kamar mandi, pupus sudah. Pada faktanya, Galen memang mendengar teriakannya sewaktu Zeron membuatnya melayang dan terbang menembus nirwana. Sebuah kenyataan pahit yang kini harus dia hadapi. Tidak ingin semakin kentara gugupnya, Sonya kemudian berpikir keras, otaknya berputar mencari alasan lain untuk menanggapi Galen. Dia harus menciptakan kebohongan yang meyakinkan. “Ehm itu ... Mama kaget,” balas Sonya sedikit gelagapan, suaranya terdahulu lebih kecil dari yang dia harapkan. “Kaget?” tanya Galen, matanya yang besar menatap mamanya penuh selidik. Raut wajahnya menunjukkan bahwa dia belum sepenuhnya percaya. “

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN