Sudah bulat tekad Sonya untuk bersabar dan menerima keadaan, bahkan jika itu berarti harus membuat Zeron jatuh cinta padanya dari awal lagi, seperti orang asing yang baru pertama kali bertemu. Dia tahu ini bukan perjalanan mudah, namun dia tak punya pilihan selain bertahan. Malam mulai menjelang, lampu ruangan rawat yang hangat memancar dari plafon, memberikan nuansa tenang yang berbanding terbalik dengan suasana hati Sonya yang penuh gejolak. Hingga detik ini, belum ada tanda-tanda bahwa Zeron mulai mengingatnya. Dan semakin hari berlalu tanpa perubahan, semakin dalam luka itu menganga di dalam d**a Sonya. Zeron bersikap dingin. Tidak sekadar asing, tapi benar-benar acuh. Bahkan lebih dingin dibanding pertama kali mereka bertemu dulu. Tatapannya bukan hanya tak mengenali, melainka

